Bullying, Tidaklah Sesepele Itu

Setiap kita memiliki masa lalu yang berbeda-beda. Ada yang memiliki masa lalu yang indah, ada pula yang memiliki masa lalu kelam. Kehidupan sekarang yang kita jalani pun tak pernah bisa dipisahkan dengan masa lalu kita. Jika masa lalumu tak seperti yang kau harapkan, setidaknya kamu masih bisa melangkahkan kaki ke depan. Meninggalkan jejak-jejak yang mungkin akan menjadi masa lalu yang kelak indah ke depan.

Teringat ketika duduk di bangku sekolah, di masa itu. Hampir aku membenci semua temanku. Bagaimana tidak, aku tertekan. Setiap hari di sekolah, waktu terasa lama berjalan, ingin cepat-cepat pulang. Ketika ujian, teman-temanku mengancam jika aku tak memberikan jawaban. Kursi mejaku ditendang. Lembar jawabanku ditarik dari belakang. Ketika mengerjakan tugas, aku yang selalu bersusah payah sendirian. Bahkan, hampir aku dipukul oleh kepalan tangan seorang anak laki-laki yang paling menyeramkan di kelas. Entahlah, dia banyak dekat dengan teman-teman perempuan di kelas, khususnya pada mereka yang menarik secara visual. Jika denganku, ia kasar sekali. Masih segar dalam ingatan, bagaimana ia pernah meletakkan kumbang kayu di tanganku, lalu hewan itu menggigitku, sampai tanganku berdarah, aku kesakitan. Belum lagi, kekerasan secara verbal seringkali kuterima.

Bullying, merupakan hal yang kerapkali terjadi di bangku sekolah. Bullying, bukanlah hal yang sepele. Hal itu dapat menjadikan si korban menjadi semakin lemah. Biasanya, korban bully akan menjadi anak yang pemurung, pendiam, dan minder. Tidak jarang juga mereka justru akan membenci diri sendiri. Juga lebih banyak menyalahkan diri sendiri. Namun sayang, kasus ini tak banyak diberikan perhatian. Hal ini dikarenakan si korban biasanya takut atau bahkan enggan untuk sekadar menceritakan.

Terima kasih untuk teman-teman yang pernah membully-ku, kalian telah menjadikanku lebih berani sekarang. Bagiku, kalian semua adalah pelajaran yang tak terlupakan. Aku tidak takut lagi jika ada yang mengancam ataupun merendahkan. 

Bagiku, menjadi lemah hanya akan membuat kita tertindas. Ada kalanya kita harus menjadi kuat untuk sekadar tidak diremehkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kita Mulai

Kelopak Bunga Terakhir

Salah Arah #1