Matahari Tenggelam, Saatnya Pulang

 

Pulau Pari, September 2016





Masih di Pulau Pari, September 2016





Universitas Indonesia (Depok), September 2016




Bookfair, 2017 ?



Otista, Juli 2019





Otista, Juli 2019





Masih di Otista





Melihat pertemanan yang sangat tulus di antara kalian.





Sidangmu rame banget sih. Banyak fansnya ya.





Dari dulu udah susah makan. Suka kumarahin kalo males makan. Maaf, kukira kamu yang males makan, Ma. Ternyata emang perutmu selalu mual dan ngga enak buat makan selama ini.






PST, 2020





Mesuji, 28 November 2020




1 Desember 2020
Matahari telah benar-benar tenggelam. Mau tidak mau, kita harus bergegas. Seperti halnya syair Eyang Sapardi yang sering kuputar saat kita magang dulu. Kamu sampai bosan dengernya kan, Ma. 
"Pasti datangkah semua yang kutunggu. Detik detik berjajar pada mistar yang panjang. Barangkali tanpa salam terlebih dahulu. 
Januari mengeras di tembok itu juga. Lalu Desember, musim pun masak sebelum menyala cakrawala. Tiba tiba kita bergegas pada jemputan itu." 
(Oleh : Sapardi Djoko Damono, dibawakan oleh Ari & Reda)



Terima kasih telah menjadi sahabat.
Semoga kelak kita diperjumpakan kembali di tempat yang indah. Jangan lupa saling mencari, ya. Bukankah kita udah janji?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kita Mulai

Kelopak Bunga Terakhir

Salah Arah #1