Pak, Bapak
Pak, Bapak.
Maafkan putrimu yang belum bisa membahagiakanmu. Maafkan putrimu yang selalu merepotkanmu. Atau justru membuatmu susah, alih-alih membuat dirimu bahagia.
Pak, Bapak.
Janganlah bertambah tua. Masih banyak mimpi yang ingin putrimu tunjukkan padamu. Semoga engkau sehat selalu.
Pak, Bapak.
Teringat diriku dulu selalu manja di pangkuanmu. Minta digendong di atas pundakmu. Lalu dibelikan permen kesukaanku.
Pak, Bapak.
Putrimu janji akan kembali, setelah berhasil meraih cita-cita nanti. Tak usah engkau khawatirkan lagi. Putrimu itu bisa jaga diri.
Pak, Bapak.
Putrimu akan buktikan bahwa ia bisa menjadi seseorang yang berguna. Juga akan membuktikan padamu, menunjukkan padamu bahwa engkau telah berhasil mendidiknya.
Pak, Bapak.
Kelak, putrimu harus menemukan alasan untuk bisa berterima kasih pada dirinya. Hingga tak lagi putrimu merendahkan dirinya sendiri. Ternyata hal yang paling sulit adalah menghargai diri sendiri, Pak.
Pak, Bapak.
Tunggu putrimu sebentar lagi. Mimpimu satu lagi yang belum terwujud. Maafkan putrimu belum bisa mewujudkannya. Mimpi yang akan membuatmu telah sah menunaikan kewajiban orang tua.
Komentar
Posting Komentar