Salah Arah #2
Sepanjang perjalanan, kami sangat menikmati pemandangan. Berjalan pelan, sesekali berhenti untuk meneguk air ataupun membuka perbekalan makanan. Tidak lupa juga kami mengambil beberapa gambar pemandangan sekitar melalui kamera ponsel.
Melewati pos satu dan pos dua, jalur pendakian masih tergolong landai. Kami berjalan cukup santai sambil mengobrol ngalor ngidul. Sampai akhirnya kami berhenti di sebuah telaga, Telaga Biru namanya. Namun sayang, saat kami ke sana, warnanya sedang tidak begitu biru.
Sepanjang perjalanan, kami bertemu para pengunjung yang ingin berwisata ke air terjun Cibereum. Air terjun yang kebetulan terletak di sekitar pos dua jalur pendakian Cibodas. Perjalanan hingga pos dua, kami tempuh selama kurang lebih dua jam perjalanan.
Tiba di Shelter Rawa Denok 1, perjalanan terasa semakin berat. Jalur pendakian makin sulit dan menanjak. Sampai akhirnya, tibalah kami di tempat penghilang lelah—Pos Air Panas. Pos ini berupa sungai seperti pada umumnya. Bedanya, air yang mengalir berupa air panas. Di sini kami harus berhati-hati, karena batuan yang cukup licin, sementara di sebelah kanan kami berupa jurang yang cukup dalam. Ada juga beberapa tempat yang airnya terasa hangat, pas untuk berendam kaki atau sekadar cuci tangan. Sekitar setengah jam kami menghabiskan waktu di Pos Air Panas. Kemudian, kami kembali melanjutkan perjalanan.
Jalur pendakian semakin terjal dan menanjak. Intensitas mengobrol kami pun semakin berkurang. Sampai akhirnya tibalah kami di pos tiga, yakni Pos Kandang Batu. Di pos itu, ramai pendaki yang sedang beristirahat. Sekitar dua jam kemudian, dengan trek yang juga masih terus menanjak, tibalah kami di pos empat, Pos Kandang Badak.
Di Pos Kandang Badak, kami berhenti cukup lama. Di sini kami menyempatkan untuk salat, makan siang, dan istirahat sebentar. Pos ini terbilang cukup ramai, banyak orang yang mendirikan tenda di sana. Tapi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Karena seperti yang telah kami tetapkan di awal perjalanan, tujuan utama kami adalah Surya Kencana.
Kami membereskan seluruh perlengkapan, bergegas menuju Simpang Maleber. Simpang yang terdapat percabangan antara Gunung Gede dan Pangrango. Di sana kami mengikuti plang, arah menuju Gunung Gede. Tak ada yang terlihat aneh di sana. Lantas dengan yakin kami mengikuti arah plang, kembali melanjutkan perjalanan.
Komentar
Posting Komentar